Senin, 17 November 2014

ISD #4

Penerapan dan Pelanggaran Hukum yang Terjadi di Indonesia


Hukum adalah peraturan-peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang yang berisi perintah ataupun larangan untuk mengatur tingkah laku manusia guna mencapai keadilan, keseimbangan dan keselarasan dalam hidup.


Masalah penegakan hukum adalah merupakan suatu persoalan yang dihadapi oleh setiap masyarakat. Walaupun kemudian setiap masyarakat dengan karakteristiknya masing-masing, mungkin memberikan corak permasalahannya tersendiri di dalam kerangka penegakan hukumnya. Namun setiap masyarakat mempunyai tujuan yang sama, agar di dalam masyarakat tercapai kedamaian sebagai akibat dari penegakan hukum yang formil.
Hukum adalah kontrol sosial dari pemerintah (law is governmental social control), sebagai aturan dan proses sosial yang mencoba mendorong perilaku, baik yang berguna atau mencegah perilaku yang buruk.
Penerapan hukum pada prinsipnya harus dapat memberi manfaat atau berdaya guna (utility) bagi masyarakat, namun di samping itu masyarakat juga mengharapkan adanya penegakan hukum untuk mencapai suatu keadilan.
Dalam pelaksanaan penerapan hukum, keadilan harus diperhatikan, namun hukum itu tidak identik dengan keadilan, hukum itu bersifat umum, mengikat setiap orang, bersifat menyamaratakan. Setiap orang yang mencuri harus dihukum tanpa membeda-bedakan siapa yang mencuri.
Pelanggaran hukum ialah perbuatan yang hanya dilarang oleh peraturan perundangan namun tidak memberikan efek yang tidak berpengaruh secara langsung kepada orang lain, seperti tidak menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman dalam berkendaraan, dan sebagainya. Sedangkan kejahatan ialah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan peraturan perundang - undangan tetapi juga bertentangan dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan masyarakat. Pelaku kejahatan mendapatkan sanksi berupa pemidanaan, contohnya mencuri, membunuh, berzina, memperkosa dan sebagainya. Jadi pengertian pelanggaran hukum berbeda dengan kejahatan.



Menurut saya, penegakan hukum di Indonesia sangat memprihatinkan, terutama tindak pidana korupsi yang bersifat sistemik dan memunculkan banyak ketidakadilan bagi masyarakat Indonesia. Bukan rahasia umum lagi saat ini banyak orang yang berwenang dan memiliki jabatan malah menyalahgunakan kekuasaannya, dengan melakukan praktek suap dan KKN sering terjadi dalam tirani birokrat. Padahal jika ditinjau ulang, peraturan hukum anti korupsi tersebut dibuat dan disahkan oleh aparatur negara kita sendiri. Tetapi dalam realitas penerapannya masih banyak ditemui kasus seperti itu. Contoh lain adalah penegakan hak asasi manusia serta peraturan perundang-undangan yang masih sering dilanggar masyarakat seperti peraturan lalulintas. Maka untuk itu, diperlukan peran masyarakat untuk memperbaiki sistem dan melakukan kontrol untuk mengawal penegakan hukum di Indonesia.



ISD #3

Stratifikasi Sosial di Indonesia

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Masyarakat terdiri dari beragam kelompok-kelompok orang yang ciri-ciri berbeda baik berupa warna kulit, tinggi badan, jenis kelamin, umur, tempat tinggal, kepercayaan agama atau politik, pendapatan atau pendidikan. Pembedaan ini sering kali dilakukan bahkan mungkin diperlukan.
            Hakikat stratifikasi sosial adalah adanya sesuatu yang dihargai lebih. Maksudnya orang yang memiliki materi berlimpah, keahlian, atau keterampilan tinngi , tinggi rendahnya pendidikan, prestasi, dan keturunan yang lebih tinggilah yang lebih dihargai daripada yang lebih rendah.

      Ada dua hal yang menyebabkan terjadinya stratifikasi, yaitu :
1.   Dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat.
      Contoh: kepandaian, senior, tingkat umur, harta, dll.
2.   Dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama.
      Contoh: Sistem kepangkatan PNS, ABRI, feudal
, dll.

Perwujudan stratifikasi sosial dalam masyarakat dikenal dengan istilah kelas sosial. Berikut ini adalah beberapa pembagian kelas sosial :

1. Berdasarkan status ekonomi
Masyarakat berdasar status ekonomi terbagi atas: golongan sangat kaya, golongan kaya, dan golongan miskin.


2. Berdasarkan status sosial
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah.


3. Berdasarkan status politik
Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada di lapisan tinggi, sedangkan yang tidak mempunyai wewenang berada di lapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain sebagai berikut: pejabat eksekutif, pejabat legislatif, pejabat yudikatif.



4. Berdasarkan hierarki militer
-         Kelas sosial atas (perwira). Kelas ini terdiri atas anggota militer berpangkat kapten hingga jenderal.
-       Kelas sosial menengah (bintara). Kelas ini terdiri atas anggota militer berpangkat sersan dua hingga sersan mayor.
-       Kelas sosial bawah (tamtama). Kelas ini terdiri atas anggota militer berpangkat prajurit hingga kopral kepala.


            Menurut saya, terjadinya stratifikasi sosial ini ada yang terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat dan ada juga yang terjadi dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Misalnya, stratifikasi sosial diperlukan untuk mengatur sistem kepangkatan PNS atau ABRI. Disisi lain, ada pula stratifikasi yang malah menyebabkan kesenjangan dan kecemburuan sosial, serta tidak memegang prinsip keadilan seperti ukuran kekayaan dan keturunan.
            Indonesia adalah negara yang majemuk yang mempunyai beragam budaya, agama, ras dan suku. Seharusnya perbedaan itu bukan untuk dipermasalahkan, tetapi karena semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dimiliki bangsa Indonesia semua perbedaan itu dapat disatukan dan saling melengkapi.
         Sekalipun jika dalam masyarakat terdapat suatu stratifikasi sosial, kita sebagai anggota masyarakat yang memiliki rasa empati dan jiwa sosial tetap tidak boleh membeda-bedakan antara manusia satu dengan yang lainnya karena manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
            Karena pada hakikatnya sebagai makhluk sosial kita juga tidak bisa hidup seorang diri tanpa bantuan orang lain, sehingga kita perlu berinteraksi dengan manusia yang lainnya.



ISD #2

Peran Pemuda dalam Pembangunan di Indonesia


Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan mampu mewujudkan cita-cita bangsa. Pemuda menjadi harapan dan tumpuan setiap kemajuan dari suatu bangsa dengan mengembangkan ide-ide, gagasan, dan wawasan ilmu pengetahuan untuk kemajuan bangsa Indonesia. Pemuda zaman sekarang terkesan acuh terhadap masalah–masalah sosial yang terjadi dilingkungannya. Menurut saya peranan pemuda saat ini menurun drastis  dalam sosialisasi di masyarakat. Semakin sedikit pula pemuda yang masih berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan masyarakat seperti peringatan hari kemerdekaan, kegiatan keagamaan, dan kerja bakti.
         Akan tetapi janganlah menganggap semua pemuda sama seperti itu, karena masih ada pemuda yang turut berperan aktif dalam pembangunan di Inonesia. Masa depan bangsa ini berada ditangan pemuda saat ini. Pemuda dituntut untuk memiliki intelektual, kreatifitas, inovasi, dan semangat nasionalisme yang tinggi untuk membawa bangsa ini kearah kemajuan yang lebih baik.
       Contohnya saja peran pemuda Indonesia khususnya mahasiswa dalam mengembangkan teknologi mobil listrik MOLINA karya mahasiswa dari ITS Surabaya. Mobil listrik ini adalah produk original karya anak bangsa. Mobil listrik ini berwarna putih dengan spesifikasi jenis sporty hatchback city car dengan kapasitas empat orang penumpang, berpenggerak roda belakang dengan motor listrik.  Yang mampu mencapai kecepatan maksimum 200 Km/jam.



          Rencananya mobil ini akan menjadi mobil dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Mobil ini diklaim bebas polusi, irit dalam biaya pemeliharaan dan jauh lebih hemat energi. Mobil ini pernah dipamerkan dalam ajang KTT APEC di Bali yang dihadiri banyak negara maju. Dengan hadirnya Mobil Listrik Nasional (MOLINA) ini pemuda Indonesia telah mampu membuktikan kepada dunia Internasional bahwa Indonesia mampu membuat mobil listrik sendiri dengan komponen asli buatan Indonesia. Sebenarnya tidak hanya mahasiwa ITS yang berhasil mengembangkan mobil listrik, tetapi mahasiswa USU Medan, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Sebelas Maret juga tengah melalukan riset terhadap mobil listrik.

       Contoh lainnya yang tidak kalah membanggakan dan sempat menghebohkan pemberitaan nasional adalah kehadiran Mobil ESEMKA yaitu sebuah mobil karya anak bangsa Indonesia.



         Mereka adalah Siswa SMK 1 Singosari Malang mampu membuat sebuah mobil yang diberi nama Mobil Esemka. Mobil Esemka memiliki 5 jenis varian yaitu SUV, pick up double cabin, sedan, pick up single cabin, dan van. Mobil ini sudah direncanakan akan diproduksi secara massal. Ironisnya hingga saat ini masih terbentur masalah perizinan yang tak kunjung keluar dari pemerintah Indonesia sendiri.
         Semua ini merupakan cikal bakal kemajuan teknologi di Indonesia dalam bidang transportasi yang dikembangkan oleh pemuda Indonesia. Semua potensi pemuda harus dikerahkan untuk memaksimalkan pembangunan bangsa. Jangan sampai skill, keterampilan, dan pengetahuan yang mereka dapat malah dimanfaatkan bangsa lain.



Selasa, 30 September 2014

ISD #1 "Masalah Sosial di Indonesia Karena Aspek Sosial & Budaya"

KE"NAKAL"AN  REMAJA


Kenakalan remaja termasuk salah satu masalah sosial yang saat ini terjadi di Indonesia. Sebelum melangkah lebih jauh, mengapa kenakalan remaja bisa digolongkan sebagai masalah sosial? Ditinjau dari definisinya masalah sosial merupakan masalah yang timbul dan berkembang di suatu kehidupan masyarakat. Kenakalan remaja termasuk masalah sosial karena dianggap tidak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Sehingga menimbulkan ketidaknyamanan di sebuah lingkungan masyarakat.

Saat ini banyak bermunculan masalah sosial dikalangan remaja yang semakin mengkhawatirkan. Remaja yang sedang berada dalam masa transisi dari anak-anak menuju dewasa sangat rentan terpengaruh pergaulan yang negatif. Banyak orang bilang, remaja adalah masa dimana seseorang sedang mencari jati dirinya. Oleh karenanya para remaja cenderung bersikap labil dan mudah terpengaruh. Biasanya para remaja hanya ikut-ikutan, tanpa memikirkan efek baik-buruknya hal tersebut. 

Contohnya saja belakangan ini marak terjadi Tawuran Pelajar, Gaya Hidup Seks Bebas, bahkan Penyalahgunaan Narkoba dan Obat-obatan Terlarang di kalangan remaja. Hal ini tidak lepas dari pengaruh lingkungan sekitar dan pergaulan yang negatif. 

Tawuran pelajar biasanya terjadi hanya karena hal yang sepele. Faktor kesetiakawanan yang berlebihan, merupakan pemicu terjadinya tawuran. Padahal jika dipikir-pikir, tidak ada manfaat positif sama sekali yang diperoleh. Malah sebaliknya dapat merenggut korban jiwa. Begitu pula dengan seks bebas dan penyalahgunaan narkoba yang disebabkan oleh pergaulan diluar batas. Mereka terpengaruh oleh suatu kelompok, geng atau bahkan teman sendiri. Remaja yang tidak siap dan belum membentengi diri dengan iman yang kuat, akan mudah terjerumus kedalamnya. Akibatnya banyak remaja putri yang hamil diluar nikah dan overdosis narkoba yang berujung pada kematian. 

Menurut saya, semua hal tersebut dapat merusak moral generasi penerus bangsa. Masalah tersebut timbul karena kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya. Sekarang ini mulai banyak orang tua yang lebih mementingkan pekerjaan ketimbang anaknya sendiri. Kurangnya komunikasi diantara keluarga inilah yang menyebabkan para remaja cenderung bertindak menyimpang. Apalagi kurangnya pendidikan moral dan agama sewaktu kecil serta faktor lingkungan tempat tinggal yang kurang baik, dapat memicu perkembangan remaja ke arah yang negatif. 

Maka dari itu, solusi yang terbaik menurut saya dimulai dari diri sendiri. Yaitu dengan meningkatkan iman dan takwa serta mendekatkan diri pada Tuhan YME, mengisi hari-hari dengan kegiatan yang positif, dan menghindarkan diri dari hal yang berbau negatif. Hal tersebut dapat dicapai jika ada niat dan tekad yang kuat dari diri kita masing-masing. Selain itu, peran orang tua dalam membangun komunikasi antar keluarga sangatlah diperlukan. Sehingga dapat terbentuk remaja yang dapat membawa bangsa dan negara ini lebih baik ke depannya.